Thursday, 5 December 2013
Cerpen Hari Guru 2013
*hoaaaaaaaaaam* aku mendengar suara
dengkuranku sendiri, “Hah, bosen banget sih nih pelajaran” gerutuku dalam hati
sambil SMSan dengan pacarku sinta. Aku sibuk mengetik SMS sedangkan guruku pak
Oji biasa disebutnya sedang menjelaskan materinya kepadaku. Bukan hanya aku
yang bertingkah seperti ini, hampir semua teman-temanku bertingkah yang sama
malah lebih parah, ada yang pergi ke kantin bilangnya ke kamar mandi, ada yang
tidur, ada yang ngobrol, banyak banget deh. Aku jadi tidak merasa bersalah
melakukan hal ini, lagi pula guruku juga sih yang biasa saja melihat tingkah
laku kami jadi jangan salahin kami ya.
“Ryan, coba jawab pertanyaan bapak tadi?” Tanya pak Oji kepadaku yang memang sudah
hampir tertidur.
“Hah? Apaan pertanyaannya pak?” Jawabku
dengan santainya yang masih memegang hp.
“Kamu ga ngedengerin bapak?” Seru pak Oji
dengan tegas.
“Dengerin kok pak, bapak ngedongeng kan
dari tadi” Jawabku dengan sombongnnya yang membuat seisi kelasku ramai dengan
tawaan.
Pak Oji yang masih sabar menghadapi kami hanya
berkata “Sudah sudah, mari kita lanjutkan”
Pelajaran dilanjutkan oleh pak Oji seperti
biasanya, seperti aku tidak pernah berkata hal-hal yang buruk tadi kepadanya.
*Bel Berbunyi*
Mendengar bel berbunyi tanpa basa-basi lagi
kami langsung meninggalkan kelas, dan meninggalkan pak Oji kecuali aku, karena
aku memang belum merapikan buku-buku ku, aku melihat muka pak Oji yang masih
tenang tanpa memberikan kesan sedih atau kesal kepadaku, padahal aku sadar tadi
aku sudah berkata buruk kepadanya, dan aku gengsi untuk meminta maaf kepadanya.
Selesai aku membereskan tasku aku langsung pergi meninggalkan dia yang masih
merapikan tas dan laptopnya.
***
Minggu selanjutnya aku masuk ke kelas dan
akan bertemu lagi dengan pak Oji aku memasuki kelas dengan malas, senangnya
hatiku ketika aku mendengar kalau pak Oji ga masuk, “Haha, serius nih kaga dateng
pak sentotnya, tumben amat” pikirku senang.
Tapi entah kenapa aku memikirkan juga
kenapa pak Oji ga masuk setau ku dia adalah guru yang tidak pernah bolos, aku
juga mendengar dari toni dia bertetangga dengan pak Oji, pak Oji itu menyiapkan
materi sudah dari lama, selain jadi guru juga dia ngojek, apa dia sakit? Tapi
yasudahlah aku pikir aku menikmati saja hari ini, jarang-jarang pak Oji ga
masuk.
“Assalamu’alaikum” tiba-tiba aku dikagetkan
oleh suara guru bahasa indonesiaku bu tati namanya.
“Ibu mau sampein tugas yang dititip sama
pak Oji nih nanti dikumpulkan ya” Ucap bu tati kepada kami sambil memberi tahu
tugas yang harus kami kerjakan
“Emang pak Ojinya kemana bu?” Tanya salah
satu temanku membuat kelas hening
“Pak Ojinya lagi keliling sekolah, beliau
lagi cari materi buat kalian bimbel nanti, pak Ojinya lagi ke SMA-SMA yang ada
di depok, beliau izin sama ibu” Jawab bu tati
“Rajin banget ya pak Oji, maklumlah gajinya
kan gede” Balas salah satu temanku yang lain.
“Kata siapa gaji pak Oji gede? Ibu kasih
tau kalian ya, pak Oji itu gajinya tidak lebih dari 500rb perbulan, makanya
kalian tau kan pak Oji selain ngajarin kalian dia juga ngojek untuk menambah
penghasilannya” Seru bu tati dengan nada yang sangat lembut.
Kelas seketika menjadi hening, mungkin
teman-temanku berfikir hal yang sama seperti yang aku pikirkan, aku berfikir
aku sangat menyesal tidak pernah menghargai guruku, aku sampai menangis
mendengar perjuangan beliau untuk memberikan ilmu kepadaku, aku benar-benar
bodoh kenapa aku tidak punya akhlak kepada guruku, dia sudah bersusah payah
mencari ilmu untukku tapi kenapa aku abaikan bahkan aku menghina bilang bahwa
guruku sedang berdongeng, sungguh sangat berdosa aku. Aku gamau lagi melakukan
hal itu. Maafkan aku pak Oji aku sekarang tau berapa besar pengorbananmu pada
kami para muridmu, saat itu air mataku mengalir…..
TAMAT
created : BAZLAH
Subscribe to:
Posts (Atom)